Etnografi Visual

"Kisah Resiliensi: Refleksi keberhasilan dan kegagalan konservasi berbasis masyarakat di Jambi dan Papua"

Pameran - Terbuka untuk Umum

Jakarta

Selasar Gedung Mochtar Riady, FISIP UI, Depok Jawa Barat
Senin - Jum'at, 27 Februari s/d 3 Maret 2023
8.00 - 16.00 WIB

Bandung

Gallery Soemardja, FSRD ITB, Bandung Jawa Barat
Senin - Jum'at, 6 - 10 Maret 2023
8.00 - 16.00 WIB

Apa yang ada di balik keberhasilan dan kegagalan konservasi berbasis masyarakat? Memahami resiliensi, penghidupan, dan relasi sosial-ekologis

Konservasi dan pengelolaan hutan berbasis masyarakat telah lama digunakan sebagai satu pendekatan di ranah kehutanan dan lingkungan hidup. Terlepas dari keberhasilan Indonesia di dalam mendorong pendekatan ini, khususnya dalam konteks perhutanan sosial, dampaknya terhadap ekosistem dan masyarakat tidak secara nyata terlihat. Di satu sisi, ketiadaan data dasar menyebabkan efek dari pendekatan ini sulit untuk diukur. Di sisi lain, konteks sosial-ekologis sangat menentukan sejauh mana program-program konservasi memberikan dampak yang diharapkan. Beberapa program konservasi berhasil dalam konteks masyarakat yang mendorong pemanfaatan berkelanjutan, sementara program lain didera oleh tekanan pembangunan yang bertubi, sehingga sulit untuk bangkit. Pertanyaannya: apakah selama ini kita terlalu fokus pada metrik dan angka, tanpa melihat apa yang ada di balik ini semua? 

Atas rationale ini, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerjasama dengan tim peneliti dari Departemen Antropologi FISIP Universitas Indonesia dan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Cenderawasih, mengembangkan studi interdisiplin bertajuk “kisah resiliensi: refleksi keberhasilan dan kegagalan konservasi berbasis masyarakat di Indonesia”, melalui dukungan dari Alliance for Conservation Evidence and Sustainability (ACES). Studi ini bertujuan memahami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan masyarakat dalam mendorong konservasi yang sejalan dengan strategi penghidupan mereka. Studi ini mengambil pendekatan resiliensi — satu cara mengkerangkai bagaimana sistem ekologi sosial mampu menyerap krisis, guncangan, dan perubahan sambil tetap bertahan dan tumbuh. Kami berargumen bahwa resiliensi sistem ekologi sosial menjadi basis terbangunnya konservasi yang kuat di masyarakat sekitar kawasan hutan. Kami berupaya mendokumentasikan cerita resiliensi di masyarakat, dan memulai dari pertanyaan: bagaimana konservasi, identitas, relasi sosio-ekologis, guncangan, dan resiliensi dipahami dan diejawantahkan oleh masyarakat?

Penelitian dilakukan melalui rangkaian kegiatan dari awal 2022 hingga awal 2023.  Ini mencakup pengumpulan dan analisis data sekunder, serta pengambilan data lapangan melalui pendekatan rural appraisal, wawancara mendalam, observasi partisipatif dan etnografi visual (termasuk photovoice) pada bulan Juli-Agustus 2022 di enam desa di dua provinsi: Jambi & Papua. Serangkaian workshop bersama perwakilan masyarakat desa, pemerintah, akademisi dan LSM dilakukan dari September 2022 hingga Januari 2023. Pameran Etnografi Visual ini adalah kulminasi dari rangkaian kegiatan penelitian ini, dan corong untuk mendiseminasikannya ke khalayak luas.   

Pelaksana Studi

Koordinator peneliti: 

Dr. Angga Dwiartama (SITH ITB — Geografi manusia)

Manajer proyek:

Zulfikar Ali Akbar

Peneliti:

Rhino Ariefiansyah, S.Sos., MEAP (Antropologi UI — Antropologi visual)

Hendra Kurniawan Maury, S.Si., M.Si. (Biologi FMIPA Uncen — Ekologi)

Advisor kebudayaan Papua: Enrico Yori Kondologit, S.Sos., M.Sos. (Kurator Museum Antropologi Uncen)

Peneliti dan fotografer lapangan:

Zulfikar Ali Akbar

Sari Ramadhan

Farhan

Ahmad Shifa Uka

Rudy Norotouw

Konsultan data: Dr. Nuri Nurlaila Setiawan (sintesa.id)

Graphic recorder: Ignatia Dyahapsari  

Penulis naskah video: Diyan Surya

Editor videografi: Mika Reksowardojo

Editor fotografi: Ahmad Shifa Uka

Koordinator Pameran: Rivaldo Herman

Kurator Pameran: Vanindra

Perancang dan pengembang website: Sintesa.id

Tim FISIP UI: Aulya Farah FauzanMuhammad Fahmi Ilyas

Tim Galeri Soemardja:  Danuh Tyas Pradipta, Zusfa Roihan